Puasa ke 6 di bulan Ramadhan 2011 bertepatan dengan tanggal lahir saya. Saya tidak terbiasa merayakan ulang tahun dengan adanya kejutan sekaligus kado yang begitu berharga dan sangat indah seperti saat ini. Hal ini mengakibatkan saya tidak ada perasaan apa-apa ketika tari mengajak buka puasa bersama tanggal 6. Karena bertahun-tahun mengenal kopaja, tidak pernah sekalipun saya mendapatkan kejutan. Saya pergi ke tampat acara dengan hati sumringah juga dengan pakaian rapih karena saya berharap akan foto-foto dan ketemu beberapa kawan lama.
Sampai disana saya mulai curiga ketika tari bisik-bisik ke echi, dan kecurigaan makin menjadi ketika maya tiba-tiba kehilangan kunci motor yang jelas-jelas tidak saya bawa. (perlu diketahui bertahun-tahun saya nebeng maya, tidak pernah maya menitipkan kunci motornya ke saya). Tadinya saya mengira mereka ingin membuat saya nangis atau kesel di hari ulang tahun saya. Permainan pun saya ikut. Air mata mulai menetes di depan hamim ketika tidak ada seorangpun yang membela saya saat itu. Hati yang gondok mulai muncul ketika semua cuek juga mengabaikan saya. Disitu saya mulai heran, apa rencana mereka.
Saya yang tidak memiliki banyak uang untuk traktir mereka
akhirnya rela ikhlas dan ridho tidak ikut foto-foto karena diminta untuk menjadi
tukang foto amatiran . Ya setidaknya saya bisa lah menyenangkan mereka di hari
ulang tahun saya. Walau sedikit kecewa, saya sudah dandan rapih tapi tidak ikut di foto.
Tidak tau ada angin apa tiba-tiba saja yang sedari tadi dicuekin, akhirnya diajak
foto-foto. Disitu hati yang layu mulai sumringah karena memang sedari tadi pengen
ikut foto. -_-
Kado terindah |
Hati campur aduk rasanya. Senang karena semuanya sudah mau menyiapkan itu untuk saya, kesal karena saya tau kalau sudah sampai rumah malam ini saya harus mandi dan keramas kemudian cuci baju, malu karena otomatis saya harus buka kerudung dan membiarkan semua orang melihat rambut kribo ini, lucu karena tidak ada satu pun yang mau peluk saya (padahal kan saya lagi ulang tahun), ngerasa bego karena tidak membawa baju ganti dan tidak kepikiran bakal di jadiin adonan. saya ganti baju di toilet dan dimarahi oleh mbak-mbak karena katanya itu adalah kamar mandi kering, sedangkan saya dengan santainya guyur badan dan mengakibatkan kamar mandi itu becek, dan satu lagi baju kesayangan saya yang saya punya sejak usia 2tahun tertinggal di kamar mandi, apesnya saya baru menyadari hal itu setelah di rumah.
Ini nih gaya saya setelah baju basah semua dan minjem jaket Ibnu.
Itulah yang terjadi tanggal 6 agustus 2011 @city
walk.
Saya baru selesai mandi dan keramas ketika menulis
catatan ini. Rambut masih basah dan baju yang belepotan terigu pun
masih direndam.
Terimakasih Tari untuk kue dan omelannya,
terimakasih rio untuk gerutunya, terimakasih ibnu untuk jaketnya, terimakasih
maya untuk terigunya, terimakasih echi untuk airnya, terimakasih yuri untuk air
teh nya, terimakasih hamim untuk ketawanya saat melihat saya nangis, terimakasih
arie udah mau nemenin ke parkiran walau anak-anak lagi pada acting sewot,
terimakasih deni untuk ungkapan kekeselannya, terimakasih jaka, erwin, adul, dan suaminya echi terimakasih
untuk seyuman kalian yang masih ada walau yang laen lagi pada acting ngomel-ngomel.
terimakasih untuk semua.
terimakasih untuk nyanyiannya. (suara kalian ternyata bisa kompak juga, gue
kira kalian bakal nyanyi pake suara 1 dan suara 2 lagi kayak waktu upacara
kelas 2 SMA)
terimakasih semua untuk ucapan dan doanya
terimakasih semua udah pada kompak actingnya
terimakasih untuk persiapannya. terimakasih
walau ada beberapa anak kopaja yang saya sayang tidak bisa datang tapi saya senang malam ini bisa berbuka puasa bareng mereka dan mendapatkan hadiah terindah dari mereka.
Dan ternyata Hari ini bener-bener MILIK GUE.
I Love Kopaja
“Sahabat adalah keperluan
jiwa yang mesti dipenuhi. Dialah ladang hati, yang kau taburi dengan kasih dan
kau subur dengan penuh rasa terima kasih. Dan dia pulalah naungan dan
pendianganmu. Kerana kau menghampirinya saat hati lupa dan mencarinya saat jiwa
memerlukan kedamaian.”
-kahlil gibran-
TERIMAKASIH
KOPAJA. Ini kenangan indah yang tidak akan saya lupakan.
“Dan dalam manisnya persahabatan, biarkan ada tawa
dan kebahagiaan.” -kahlil gibran-
0 komentar:
Posting Komentar