Pagi itu….
Ketika ia sedang membaca pesan singkat yang masuk di telepon
genggamnya, sambil menikmati kopi hangat bersama angin yang membawa kenangan.
Teringat kenangan tentang senyuman malu-malu di kaca spion tapi ia juga ingat saat sang pemilik senyum itu
hilang beberapa hari tanpa kabar.
Berikutnyaaaa
Ia teringat sarapan yang beberapa kali diantarkan ke rumah tapi ia juga ingat tentang waktu yang teramat jarang diberikan sang pengantar sarapan untuk menikmati alam semesta berdua.
Ia teringat sarapan yang beberapa kali diantarkan ke rumah tapi ia juga ingat tentang waktu yang teramat jarang diberikan sang pengantar sarapan untuk menikmati alam semesta berdua.
Angin pagi belum pergi...
Angin datang untuk mengingatkan tentang udara dingin yang pernah dinikmati berdua dalam perjalanan malam bersama hujan, tapi ingatan tentang dunia pertemanan sang penerobos hujan yang tak pernah ia tahu juga datang untuk mengusiknya.
Angin datang untuk mengingatkan tentang udara dingin yang pernah dinikmati berdua dalam perjalanan malam bersama hujan, tapi ingatan tentang dunia pertemanan sang penerobos hujan yang tak pernah ia tahu juga datang untuk mengusiknya.
Tapi ia tidak perduli, ia membiarkan ingatan itu singgah sambil
melanjutkan tugasnya meneguk kopi yang mulai dingin.