Aku menyukai Khalil Gibran, meski bukan anak sastra, meski
harus baca bukunya berulang kali untuk bisa tau maknanya.
“….. dialah yang mengisi kekuranganmu bukan mengisi
kekosonganmu.”
Itu salah satu kutipan beliau yang aku ingat tentang
persahabatan, kutipan ini juga aku tulis di lembar persembahan skripsiku.
Hampa. Merasa akan
ada yang akan kosong. Merasa ada yang akan hilang. Merasa tak nyaman. Gelisah.
Yaaa itu yang terasa ketika membaca watsap grup.
Teruntuk sahabatku Yuli
Mulawati
Malam itu aku membaca pesan darimu di grup wattsap, grup
yang selalu ramai oleh celotehan aku, kau, ina dan maya. Grup yang akan selalu
kita gunakan untuk reuni setiap waktu.
Aku tak paham, ini berita sedih atau berita gembira.
Kau pamit, kau harus pulang ke tanah
kelahiranmu esok sore (12 maret 2014).
Tugasmu selesai di Jakarta. Kau harus bertemu semua yang menunggumu disana
dengan penuh kasih. Kau harus melanjutkan hidupmu disana, mencerdaskan
kehidupan anak bangsa.
Sahabatku,
Terimakasih, aku sangat bahagia Allah mengenalkan kita dan
mengizinkan kita untuk bersahabat, mengizinkan kita untuk saling mengisi
kekurangan.
Pasti akan selalu ku ingat, kepolosanmu, kepintaranmu,
ketidakpekaanmu. Yaaa aku ingat aku selalu menertawakan hal itu tapi itu adalah
yang akan selalu aku rindu.
Yuli, Titip salam untuk ayahmu. Kali ini aku serius, abaikan
leluconku tentang ibu tiri. Titip salam untuk ibumu, adik-adikmu, nenek kakek,
abangmu, dan semua keluarga juga sahabatmu disana.
Ku mohon, ceritakan pada mereka bahwa kami sangat
kehilanganmu. Ceritakan pada mereka tentang kita, tak lupa ceritakan tentang perjalanan kita ketika jalan ke arion, ke terminal rawamangun, ke semua tempat dekat kampus yang pernah kita kunjungi dengan jalan kaki, ceritakan pada mereka tentang
persahabatan kita, ceritakan semuanya, semuanya yang kau kenang, semuanya yang
melekat di otakmu tentang kami.
Sampai jumpa Yuli, Aku tahu Allah pasti akan mengizinkan kita
untuk bertemu lagi nanti.
Dan jika nanti kita bertemu lagi, aku pastikan cengiran
indah akan hadir dengan ikhlas di bibir kita.
Hanya ini, hanya ini tulisan ku untukmu, tulisanku yang tak
indah. Sampai Jumpa Kawan.