Adipati Karna Jatmika

Minggu, 06 Oktober 2019

Di blog sebelumnya yang berjudul bulan kesepuluh, saya sempat menulis....
"namun kau bebas keluar kapanpun semaumu"
Dan ternyata si bayik memilih keluar dari rahim ibunya tanggal 30 September 2019.
.
Jadiiiii hari minggu, 29 September 2019 setelah isya, perut saya mulai kontraksi, tapi jarang2 dan durasinya tak menentu. Menurut google itu namanya kontaksi palsu. Lalu menjelang jam tidur kira2 jam 10 malam, saya merasakan kontraksi yg mulai rutin, kira2 10 menit sekali. Semakin larut malam kontaksi saya semakin kuat, saya merasakannya 5 menit sekali, tidur pun saya tidak bisa. Hingga menjelang adzan subuh, saya menemukan darah keluar ketika buang air kecil.
Adzan subuh berkumandang kontraksi semakin kuat, saya membangunkan miko untuk segera mengantar ke klinik.
Dengan pikiran "apa hari ini gua mau mati ya." 🙄
Disaat kontraksi yg masih kuat terjadi setiap 5 menit sekali, saya sampai klinik namun kliniknya di gembok, satpam tidak menyaut saat saya ketok2 pagar, padahal lampu ruang tunggu klinik menyala dan klinik buka 24 jam. Akhirnya, kami memutuskan pergi ke rumah sakit terdekat yang bisa menerima pasien bpjs. Pilihan kami jatuh kepada RS Permata Keluarga Cikarang....
Sampai di rumah sakit ternyata kata bidan (atau perawat ya), saya sudah pembukaan 8 😑 pantes aja sakit banget yaelah....
Tidak mudah ternyata untuk mengejan dengan baik dan benar di tengah perut yang mules juga tubuh yang seharian tidak tidur serta belum sarapan.
Karena hal itu, sampai ada 3 bidan yang menolong untuk mengeluarkan bayi.
Sempat hampir putus asa dan mau di sc saja, bidan pun (atau perawat ya) sudah menghubungi dokter yang berjanji akan datang jam 7, tapi alhamdulillah bayi keluar jam 6.40 jadi Dokter belum sempat datang dan kata bidan "masih rezeki bu".
Bidannya baik2 banget, sabar, penuh semangat juang dan menguatkan hehehe
Tapi sayangnyaaaaa
Saya lama di persalinan akibat tidak kuat mengejan, si bayi menjadi harus menelan mekonium, dia tertahan lumayan lama, sempat beberapa menit rambutnya keluar tp saya sulit sekali mengejan dengan benar. Dia pun harus di rawat di nicu selama 3 hari.
Sedih sebenarnya melihat anak sekecil itu harus di pasang selang di tubuhnya, tidur di ruangan yang terpisah dengan bayi lain, dan belum sempat saya lakukan IMD.
Tapi demi kesehatannya, yah tidak mengapa...
Jadi, dia baru tau aroma ketek mamak nya setelah 3 hari dilahirkan...
Alhamdulillah tanggal 3 Oktober si bayi sudah sehat dan sudah diizinkan dokter untuk pulang ke rumah.
Terima kasih kepada para pembaca..
Doakan dia agar menjadi anak yang tampan, tepat pada janji, dermawan, jujur, gigih, getir, tidak mendapat kemenangan dengan jalan kecurangan dan setia seperti Adipati Karna.