Untuk Yuli

Selasa, 18 Maret 2014

Aku menyukai Khalil Gibran, meski bukan anak sastra, meski harus baca bukunya berulang kali untuk bisa tau maknanya.

“….. dialah yang mengisi kekuranganmu bukan mengisi kekosonganmu.” 
Itu salah satu kutipan beliau yang aku ingat tentang persahabatan, kutipan ini juga aku tulis di lembar persembahan skripsiku.

Hampa.  Merasa akan ada yang akan kosong. Merasa ada yang akan hilang. Merasa tak nyaman. Gelisah.
Yaaa itu yang terasa ketika membaca watsap grup.

Teruntuk sahabatku Yuli Mulawati


Malam itu aku membaca pesan darimu di grup wattsap, grup yang selalu ramai oleh celotehan aku, kau, ina dan maya. Grup yang akan selalu kita gunakan untuk reuni setiap waktu.
Aku tak paham, ini berita sedih atau berita gembira.
Kau pamit, kau  harus pulang ke tanah kelahiranmu  esok sore (12 maret 2014). Tugasmu selesai di Jakarta. Kau harus bertemu semua yang menunggumu disana dengan penuh kasih. Kau harus melanjutkan hidupmu disana, mencerdaskan kehidupan anak bangsa.

Sahabatku,
Terimakasih, aku sangat bahagia Allah mengenalkan kita dan mengizinkan kita untuk bersahabat, mengizinkan kita untuk saling mengisi kekurangan.
Pasti akan selalu ku ingat, kepolosanmu, kepintaranmu, ketidakpekaanmu. Yaaa aku ingat aku selalu menertawakan hal itu tapi itu adalah yang akan selalu aku rindu.

Yuli, Titip salam untuk ayahmu. Kali ini aku serius, abaikan leluconku tentang ibu tiri. Titip salam untuk ibumu, adik-adikmu, nenek kakek, abangmu, dan semua keluarga juga sahabatmu disana.
Ku mohon, ceritakan pada mereka bahwa kami sangat kehilanganmu. Ceritakan pada mereka tentang kita, tak lupa ceritakan tentang perjalanan kita ketika jalan ke arion, ke terminal rawamangun, ke semua tempat dekat kampus yang pernah kita kunjungi dengan jalan kaki, ceritakan pada mereka tentang persahabatan kita, ceritakan semuanya, semuanya yang kau kenang, semuanya yang melekat di otakmu tentang kami.

Sampai jumpa Yuli, Aku tahu Allah pasti akan mengizinkan kita untuk bertemu lagi nanti.
Dan jika nanti kita bertemu lagi, aku pastikan cengiran indah akan hadir dengan ikhlas di bibir kita.
Hanya ini, hanya ini tulisan ku untukmu, tulisanku yang tak indah. Sampai Jumpa Kawan.
 
Foto terakhir sebelum yuli ke Palembang


0 komentar:

Posting Komentar