Awal September kemarin
sempat datang ke acara wisuda Ina, jadi inget wisuda saya bulan Maret.
“kau datang dan
jantungku berdekup cepat, kau buatku terbang melayang, tiada ku sangka getaran
ini ada saat jumpa yang pertama. (……….) could it be love could it be love could
it be could it be could it be love” lagu raisa ini menjadi lagu pengantar saya menuju ke Hall D JI Expo kemayoran. Lagu ini diputar om di mobilnya saat
menuju ke salah satu tempat bersejarah dalam hidup saya itu. Lagu yang pastinya akan
mengingatkan saya tentang moment pagi hari sebelum wisuda.
Teringat
beberapa jam lalu, jam 4 harus mandi dan siap-siap ke salon untuk
mempercantik diri agar terlihat indah di acara wisuda nanti. Jam 6 sudah di
rumah nenek untuk sarapan dan jam 7.30 sudah berangkat menuju tempat
acara. Letak kemayoran yang tidak jauh dari rumah nenek ditambah itu merupakan hari
kamis jadi jalanan tidak macet membuat jam
8.30 saya sudah di tempat acara. Om saya hanya mengantar, beliau tidak ikut karena harus
kerja. Jadilah saya hanya ditemani ibu dan bapak. Raras dan jidah (nenek) pun tidak ikut karena di undangan mengatakan kalau acara baru selesai jam 13.25 jadi kami takut mereka lama nunggu.
Saat sampai di Hall D2 JI Expo Kemayoran, yaaa ramai pastinya. Banyak wisudawan/wati bersama keluarga, banyak penjual bunga, banyak penjual boneka, dan penjual pernak pernik lain. Acara dimulai tepat waktu, semua berjalan baik, berjalan sebagaimana mestinya. Entah saya yang kurang peka atau memang hari itu rasa hikmat enggan datang ke hati ini, tak ada air mata setetespun yang keluar, biasa saja. Di dalam gedung saya malah sibuk berfoto. Oh ya selamat untuk sahabat, Yuli Mulawati yang terpilih sebagai wisudawan terbaik dengan IPK 3,7 (kalo tidak salah).
Hingga tiba saat
mengucapkan ikrar wisudawan. Saya memilih untuk tidak mengucapkan ikrar yang nomor 3, entahlah, saya takut ditagih pertanggung jawaban di akhirat karena bunyinya “Mengabdi Pada Nusa dan Bangsa”.
Tidak seperti
yang diceritakan banyak orang, tidak ada suasana haru yang saya rasakan. Yang ada
hanya bahagia, bahagia semua langkah dalam menggapai strata 1 telah selesai. Acara
selesai jauh berbeda dengan perkiraan yang tertulis di undangan, jam 12 acara
sudah selesai. Kami sudah keluar ruangan. Bertemu keluarga, berfoto bersama,
dan membagi kebahagiaan dengan semua yang telah menunggu dan meluangkan
waktunya di luar gedung.
Saya mulai panik
saat ina, gery, subhan, agatha, dan amel yang berniat untuk datang memberikan
selamat tak jua hadir. Bukan mereka terlambat tapi acara yang selesai lebih
awal. Dengan bujuk rayu saya memaksa orang tua untuk tunggu sejenak, merayu
mereka agar mau pulang jam 3 sore karena saya harus menunggu mereka yang sedang
diperjalanan menuju kemayoran. Alhamdulilah mereka mau menunggu. Akhirnya
jam 15.00 saya balik lagi ke matraman dan melanjutkan foto bersama jidah dan
raras. Ya begitulah wisuda strata satu saya, biasa aja, ga se-drama yang saya bayangkan.