Selamat bertambah angka di bulan maret, Maya dan Ina.

Kamis, 04 April 2013


Selamat ulang tahun maret.

Di bulan maret ada 2 orang temen deket saya di kampus yang akan mendapat angka baru.

1st, 25 maret tepat di hari itu maya widiastuti ulang tahun, hari senin sore kami (yuli,ina,drinka dan saya) sudah menyiapkan semua keperluan, mulai dari kado yang sudah kita beli beberapa hari sebelumnya, sampai kue yang belinya mendadak. Bukan tempat romantis yang kami pilih melainkan tempat yg biasa kami pakai ngumpul kalau laper. Kami memberi kejutan itu di BNI (tempat berkumpulnya penjual makanan (pedagang kaki lima) di UNJ, untuk mahasiswa/i UNJ pasti sudah tidak asing dengan tempat ini). Dengan kue mini dan lilin yang sering mati karena ketiup angin bebas di udara terbuka, kami berhasil membuat maya *nyengir2 (*baca= tersipu malu), berhasil bikin lagu 'selamat ulang tahun' terdengar garing karena suara yang tidak kompak dan kurangnya masa buat nyanyi.
Nah!! Ini foto kita pasca ngasih kue dan kado. 
 
masang lilin yang mati-mati mulu

ina, maya, riris, yuli


Cerobohnya, ina bikin jaket drinka terkena kue yang beberapa detik lagi mau dia makan, isengnya yuli membuat wajah maya belepotan dengan kue, dan sialnya yuli mengakibatkan dia ikut merasakan wajah diblepotin kue oleh maya. 

Ya hingga langit berubah warna menjadi gelap kami masih disana, merayakan ultah teman dengan sangat sederhana.

nih kue dan kadonya
2nd, 29 maret juga merupakan tanggal bersejarah milik ina rahmawati tapi berhubung hari itu tanggal merah jadi niatnya drinka,maya,yuli mau ngasih kado di rumah ina. saya sendiri tidak bisa ikut karena tidak tega bila weekend tidak buru-buru pulang karena saat itu ibu masih belum bisa jalan pasca kecelakaan 1 bulan sebelumnya.  Tapi..... Sayangnya ina hari itu ada acara jadi mereka batal ke rumah Ina untuk memberikan kado + kue. Akhirnya pada hari kamis, 4 April 2013 kami (maya,yuli, saya dan gery) berhasil memberikan kado dan  kue itu ke ina. Drinka tidak bisa ikut karena ada acara. Kado ultah yang lecek, kue mini dengan chocochips menggiurkan, dan lilin warna-warni telah berhasil kita berikan ke ina dengan penuh paksa memaksa yang sangat tidak romantis. Saat itu kami seperti biasa, menyanyikan lagu selamat ulang tahun dengan sangat tidak sempurna, maksa ina untuk meniup kue dengan lilin yang belum ada apinya, ina yang tidak terima pun akhirnya berhasil memaksa balik yuli untuk pergi meminjam korek api, berikutnya kami paksa ina untuk melihat kami menyalakan lilin, selanjutnya (yuli) yang sadar kalo belum ada orang yang merekam aksi kami akhirnya maksa (lagi) ina untuk merekam aksi mereka (maya & yuli) yang lagi membawa kue, saya yang sedaritadi duduk manis melihat semua adegan paksa memaksa itu dibuat ngakak juga bingung memikirkan apa yg salah??? ''ini kok yang ulang tahun ina, yang merekam kejadian itu ya ina, dan yang dipake hp nya untuk membuat video juga ina'' masih ada lagi, saat foto-foto pun yang memegang kue ulang tahun adalah yuli, padahal yang ulang tahun adalah INA INA INAAAAA, Tapi semua adegan aneh itu adalah kenangan indah yang lucu, ya setidaknyanya meskipun jauh dari romantis tapi pasti itu pertama kalinya ina malah jadi panitia di hari kejutan ultahnya. 
yang  ultah ina, yang megang kue yuli.

terlalu bersemangat nganganya

Yah... Good bye maret.
Selamat mendapat angka baru kawan. Semoga persahabatan kita tak seperti lilin yg habis di bakar api.
Semoga kita lulus tepat waktu.
Semoga kita menjadi guru yg profesional.
Semoga kalian + rezeki, + ilmu, + pahala, dan + dewasa.
Maklumi segala kekeliruan, maafkan segala salah, dan ingatlah segala hal yg dapat membuat kita semakin erat.

''selamat ulang tahun ina rahmawati dan maya widiastuti''

Let’s go to the Kuningan, Jawa Barat.

Rabu, 03 April 2013



Sebelum baca ini cerita gue saranin lo lagi ada di posisi duduk yang enak, karena ini cerita panjang banget…
Setelah 1 semester menuntut ilmu, berusaha mencintai tugas, berusaha menjadi mahasiswi yang disiplin teladan jujur baik hati berbudi luhur dan lain sebagainya (macam slogan partai) akhirnya gue dan beberapa temen gue memutuskan untuk liburan.

Liburan kali ini bukan liburan yang mendadak sih, kami sudah memiliki uang simpanan alias tabungan untuk liburan, supaya ngga perlu minta uang lagi sama orangtua. Awalnya kita niat buat liburan ke maribaya tapi gagal karena menurut salah satu temen gue, disana ngga ada apa-apa yang menarik dan bikin gempor karena harus jalan jauh, selain itu juga karena temen gue itu ga dibolehin pergi liburan ke luar kota oleh babehnya. Lalu kita mutusin buat ke taman mini tapi dibatalin lagi lantaran temen gue masih ngga dibolehin ama babehnya. Akhirnya setelah dipikir-pikir, daripada pergi tanpa salah satu personil genk ke taman mini, mending kita pergi liburan ke tempat yang jauh sekalian.

Waduk Darma, Kuningan, Jawa Barat. 

Kami bertiga memutuskan untuk pergi liburan kesana tanpa salah satu anggota genk kami. (sebenernya agak risih make kata ‘genk’ disini, tapi mau gimana lagi, kemana-mana kami selalu berempat kalo dikampus jadi apa dong sebutan lain kalo bukan genk).

Senin, 4 Februari  2013. Ketika orang lain sibuk dengan kerjaannya atau anak sekolah sibuk dengan pakaian rapih untuk mengikuti upacara bendera tapi disini disudut kota ini, yuli (anak rantau dari Palembang yang kost di deket kampus ), gue (anak yang ga jelas darimana asal daerahnya dan nebeng tinggal di rumah nenek selama kuliah), dan ina (anak cipinang yang hidup di Jakarta sedari kecil tapi asli orang Kuningan Jawa Barat) malah sibuk pergi ke pulogadung untuk memulai perjalanan menuju kuningan (kampong halaman ina). 

Sebenernya kami ngga pergi bertiga, kami bawa gery (teman satu jurusan dan satu angkatan dikampus tp ngga satu kelas, asli kuningan juga dan satu-satunya cowok yang ikut rombongan kita). Gery diharapkan dapat membimbing, mengayomi, menjaga, menemani, dan menjadi tukang foto amatiran. Sayang banget sebenernya maya (anak bekasi berdarah jawa yang tangguh krn mau ke kampus aja butuh perjuangan harus  lewat pulogadung yang selalu macet) ngga ikut dalam liburan kali ini.

PERJALANAN MENUJU PULOGADUNG

Jam 7an (kalo ga salah inget) kami berempat udah berjumpa di pulogadung. Jam 8an kita naik bus luragung. Dengan posisi duduk, ina dan gery di bangku paling depan. Gue dan yuli di bangku nomor 3. Gue dan yuli sengaja ga pilih bangku nomor 2 lantaran kacanya ga bisa dibuka jadi engap. 

So far so good, dengan biaya 40ribu rupiah kami bisa cussss ke kuningan, di bus biasa aja, yuli asik dengan posisi duduknya yang bikin dia nyaman buat tidur, sedangkan gue asik dengan lagu-lagu yang gue dengerin di mp3, ina dan gery (mungkin) juga asik dengan jalanan yang mereka liat dengan jelas krn duduk di depan atau asik dengan obrolan mereka. sampe akhirnya gue menyadari kalo pant** gue udah mulai keram lantaran kelamaan di bus. Sampai gue sadar kalo itu udah jam 10an (kalo ga salah inget) dan gery bilang perjalanan masih 2 jam lagi. Huwaaaa…… Oke. Karena gue ngga mungkin turun buat balik lagi ke Jakarta, atau ga mungkin rebaan di bus, atau ga mungkin jalan-jalan di bus, akhirnya gue mutusin buat menikmati pemandangan, dengan badan gue yang meringsang mirip kayak ibu-ibu yang lagi di perjalanan mau kerumah sakit lantaran mau lahiran cuman bedanya gue ngga pake teriakan, hanya badan aja yang ngga bisa diem di bangku. 

Sepanjang jalan ada rumput, rumah penduduk, sampai pantai. Dan lagi gue menyadari ada ketidaknyamanan disini, jendela yang dibuka yuli kelewat lebar bikin gue mulai ngerasa banyak angin yang gue timbun di badan gue, gue tahan krn ngga enak ganggu yuli lagi tidur tapi gue mulai pusing, hingga akhirnya gue ngerasa mau muntah dan gue memberanikan diri ngebangunin yuli buat nutup jendela rapat2. Fix, ketidaknyamanan itu pergi dengan sendirinya.

TURUN DARI BUS LURAGUNG

Satu persatu penumpang mulai turun and next kita yang turun. Ah rasanya kayak menuju kemenangan. Sempet lama juga nunggu bus (bus nya semacam metromini cuman agak bagusan) untuk menuju ke rumah sodara ina. Perjuangan emang ngga ada yang sia-sia, setelah berdiri duduk berdiri duduk berdiri lagi duduk lagi buat nunggu bus, akhirnya bus nya datang. Kita bayar ongkos 5 ribu / orang hingga kita sampai di depan polres dan turun. Gue kira rumahnya deket jalan raya situ, ternyata. SALAH. Kita masih harus menggunakan ojek lagi untuk sampai ke TKN (tempat kami nginep), berhubung kakak sepupunya ina yang berprofesi sebagai polisi berbaik hati mengantarkan kita menuju rumahnya jd kita ga perlu naik ojek.

Sepanjang perjalanan, kami dimanjakan dengan pemandangan yang keren banget banget banget, ketika gue dan yuli mupeng alias takjub sama pemandangan yang hijau, gunung, sawah, rumput aaaah bikin mata seger pokoknya, eh gery dan ina malah masang tampang biasa aja mungkin krn ini kampong  halaman mereka jd mereka udah biasa liat begituan, beda banget ama gue dan yuli yang terbiasa liat genteng rumah orang mulu. Oh iya gue belom cerita kalo gery juga orang kuningan, cuman kampung halamannya agak lebih jauhan lagi dari kampong halaman ina, itu juga salah satu alasan kenapa kita ajak gery.

Hari pertama : senin, 4 februari 2013
RUMAH KAKAK SEPUPU INA

Taraaaaa…..
Kita sampe di rumah kakak sepupunya ina sekitar jam 1an (kalo ga salah inget). Pemandangannya indah banget, udara juga sejuk banget, lantainya aja diinjek dingin banget, airnya?? Jangan ditanya lah, udah bisa nebak kan airnya dingin/ngga. Liat aja nih pemandangannya

Sampai disana kita langsung selonjoran, terus mandi, terus makan deh. Kita ngeinep semalam disana, besoknya baru kita nginep dirumah alm. Kakeknya ina. Dirumah itu ada 2 keponakan ina cewek dan cowok, yang cowok kayaknya masih tk dan yang cewek belom sekolah. Kegiatan kita ya gitu-gitu aja, ngobrol, foto-foto, main sama keponakan ina yang cewek, main abc 5 dasar yang kalah dibedakin. Disana juga ada adegan kita foto-foto
























Ada adegan ina yang mecahin gelas (/ piring gitu, gue lupa) pas lagi cuci piring, adegan yuli yang anggun banget nyuci piringnya lantaran megang sponsnya lentik banget, dan adegan gery yang terpaksa tidur ama kita bertiga dikamar (eh tp ini gery yg terpaksa tidur ama kita atau kita yang terpaksa tidur ama gery ya) gue,ina,yuli tidur diatas tempat tidur, sedangkan gery tidur dibawah dengan tiker. 
Oh iya disana ada juga adegan dimana gery jadi imam kita bertiga pas lagi solat magrib. It’s nice banget, kalo kata anak belasan tahun sih so sweet, seharian kita bareng itu so sweet banget, ketawa-ketawa seakan lupa kalo minggu depan kita udah mulai masuk kuliah lagi. Ngga sadar kalo udah malem, badan juga udah capek, lalu kita bertiga tidur. Keponakan ina yang ikutan tidur dikamar ama kita akhirnya dipindahin ama gery di kamar mamahnya lantaran ngga muat tempat tidurnya kalo dia ikutan tidur disitu.
Akhirnya malam terasa cepet banget, gue kebangun dipagi hari lantaran nyadar kok kasur rada lega, ternyata ina dan yuli udah bangun duluan, mereka jalan-jalan menginggalkan gue. Tadinya gue kira gery juga ikut mereka tp pas gue liat kebawah ternyata gery masih tidur. Ngga lama setelah itu, kami siap-siap menuju rumah nenek ina. Kita kesana naik ojek dengan harga 10ribu per ojek (kalo ga salah inget)

Hari kedua : selasa, 5 februari 2013. 
RUMAH Alm. KAKEKNYA INA

Sampe rumah alm. Kakeknya ina pemandangan juga ga kalah bagus.  Disana seperti biasa, kita foto-foto, ngobrol, dan nemenin ina berkunjung ke beberapa rumah sodaranya. Pas lagi berkunjung di salah satu rumah sodara ina, kita diajak ke sawah, wah awalnya gue tertarik banget, secara seumur-umur gue ga pernah injek sawah, paling kalo liat sawah pas lagi di jalan tol doang. 

tersesat di sawah
Yeah!!! Gue ke sawah sok cantik pake sandal jepit yang tipis, awalnya tantenya ina udah ngasih tau buat jangan pake sandal itu krn nanti bisa putus, tapi gue tetep sok cantik dan berlanjut pake sandal itu. Dan bener aja, disawah itu sandal gue mendem di tanah dan susah gue tarik, mau ga mau ketika yang lain masih pake sandal, gue memilih nyeker drpd harus terima kenyataan kalo sandal gue putus. 

Tadinya kita mau foto di sekitar sawah, foto ditempat yang backgroundnya bagus, oke, kita memberanikan diri untuk nyamperin tempat itu dan you know?? Kita tersesat dan malah ngga jadi foto-foto disono, nih gery sempat mengabadikan tampang kita pas tersesat (lihat foto diatas). Mau ga mau kita putar balik dan ga jadi foto-foto di sawah. Cukup lama kita dirumah sodara ina yang ini, sampe makan siang disana dan baru balik  ke rumah alm. Kakek ina pas sore.  Ngga jadi foto-foto disawah akhirnya kita memilih untuk foto-foto saat perjalanan pulang.
Riris ngga sadar camera
Tanpa maya. Hikz :(
gery merusak kecantikan gue
gunungnya keren, merekanya???


Sore menjelang magrib, kita masih mengunjungi rumah sodara ina, tetep ngga mau ketinggalan ngintilin ina. 
Pulangnya foro-foto lagi…
anggap aja batu itu maya, deal??


umbrella boy

mungkin ceritanya gue "setan" yang hadir jika ada laki-laki dan  perempuan berduaan

PLEASE!! *fokus* ke yuli
























cantik kan kami :) Tentu Saja













































sampe rumah alm. Kakeknya ina, kita ngeliat belanjaan kita, tadi pas pulang dari sawah, kita sempet belanja mie instan, kopi, cemilan, dan yuli beli toge, anehnya toge yang yuli beli ga ada di tas gue, hingga tulisan ini gue posting, gue masih ga tau dimana toge yg yuli beli. Entah jatoh, atau ngga dimasukin ke kantong plastic.. setelah itu kita satu-satu mulai gentian mandi dan ngecharger hp, kelar mandi gue liat hp gue masih nyala dan ternyata hp gue rusak, seketika gue pun bad mood dan ga napsu makan. Malemnya kita tidur ngegeletak di lantai di depan pintu. Hari yang panjang dan melelahkan. Sekaligus bikin bad mood di akhirnya.

Hari ketiga : rabu, 6 ferbuari 2013 
RUMAH Alm. KAKEKNYA INA

Hari itu gue bangun dengan kondisi badan yang ngga enak, mengigil dan gue sadar kalo gue meriang. Padahal malam itu gue doang yang tidur di kasur dengan selimut tebel, ternyata malah gue doang yg meriang, ga tau krn mikirin hp yg rusak atau krn gue tidur didepan pintu dan cuaca dingin atau krn gue ga makan malem atau krn gue capek seharian kesana-sini.

 Akhirnya krn gue sakit, ngga banyak yang gue lakuin, seharian full fue cuman tiduran dikamar,bangun cumin buat minum, makan, dan minum obat. Setengah sadar gue rebahan aja di tempat tidur di dalem kamar. Sempet ngerasa ngga enak ama yang lain, liburannya kacau krn gue sakit, badan ge emang rada alay, kena angin banyak masuk angin, kena dingin banyak meriang, ngga makan semalem terus kena angin eh sakit. Maaf ya teman.. dan makasih buat ina yang baik banget bikini the anget, beliin obat, dan sendokin makan. Huwaaaaaaaaaa baik banget deh ina pokoknya….

Hari keempat : kamis, 7  ferbuari 2013 
RUMAH Alm. KAKEKNYA INA

Pagi itu badan gue mulai enakan,ngga terlalu meriang, setelah kemaren full gue ga mandi, pagi ini gue mandi dengan air anget yang dimasakin oleh tantenya ina, kan gue ngerepotin lagiaja dimari. Gue dan yuli balik duluan, kita naik travel lantaran gue ngerasa takut sakit lagi kalo naik bus. Ina dan gery balik belakangan krn gery mau ke rumah sodaranya dan ina masih kangen ama sodaranya. Biaya 90 ribu rupiah gue naik travel jam 11an (kalo ga salah inget) dan akhirnya gue sampe rumah dengan slamat. Anehnya pas magrib gue charger hp, eh hp gue nyalah lagi. Keanehan kedua adalah pas sampe rumah badan gue seger buger. Dan maaf buat yuli, gara2 ikut gue naik travel, dia baru sampe rumah jam 11 malem.

Oh iya menurut narasumber, ternyata biaya naik bus sejenis metromini itu Cuma 3000 perak tp kita malah bayar 5000, naik ojek juga cumin 5000 eh kita bayar 10ribu, maklum pendatang jd masih belum paham. Disana juga murah2, gorengan 2 biji 500 perak dan bubur 1 porsi 2500. Amazing….

Maaf juga buat para pembaca, maaf banget gue kebanyakan pake kalimat kalo ga salah inget di beberapa cerita karena perjalanan ini udah lama banget 4 februari 2013 dan gue baru sempet nulis cerita tanggal 4 april 2013.

Kiamat Versi Riris

Selasa, 02 April 2013

21-12-2012 issue-issue kiamat yang terjadi pada hari ini sudah ada dari awal tahun 2012. Saya sebagai orang beragama islam, amat sangat tidak percaya dengan issue ini karena di Alquran jelas tertulis kalau hanya Allah yang tahu kapan kiamat akan datang.

Tapi….. ternyata… ada beberapa kejadian hari ini yang saya anggap sebagai kiamat versi riris.

Sebelumnya, mari kita flash back ke hari kamis sore, saya terpaksa balik ke cikarang walau jumat pagi ada kuliah, tekad sudah bulat untuk balik karena alasan yang cukup konyol, saya mau mengembalikan sepatu ibu yang saya pinjam untuk UAS OM karena sabtu pagi ibu mau pake itu sepatu untuk olahraga, *padahal kan jumat masih bisa lo balikin tuh sepatu?kenapa gitu harus kamis sore?*  ya ya ya bener sih riris masih bisa balikin sepatunya hari jumat agar tidak bolak-balik tapi kan saya mau cuci sepatunya. Beruntung kuliah jam 3 tidak ada dosen dan saya balik ke cikarang naik kereta jam 16.20. Hari kamis masih indah dengan kehidupan saya yang sama seperti kamis-kamis sebelumnya (kuliah, pulang ke cikarang, dijemput babeh), sampai akhirnya saya masih tidur nyenyak malam itu.

Jumat Pagi…… 04.30 WIB

Males banget sebenernya untuk bangun dari tempat tidur, rasa lelah dari badan atas hari kemarin belum pergi meski semalam sudah tidur lebih awal. Tapi berhubung saya jadi penanggungjawab matakuliah statistika dan hari itu ada matakuliah statistika tambahan jam 08.30 jadi saya mencoba melawan rasa malas dengan mengingat muka dosen statistika (biar semangat) , disamping itu juga jam 10 ada UAS matakuliah orientasi baru dalam PLB, butuh waktu 20 menit saya meyakinkan hati untuk tidak malas.

Jam 05.00 orangtua yang ternyata belum pada bangun pun saya abaikan. Semua lampu di rumah saya nyalain supaya rasa takut dan keparnoan  terhadap hal-hal mistis hilang. *Beep* bunyi hp yang menandakan bahwa ada sms masuk, “hari ini jadi kuliah statistika??” dosen sms dan dengan semangatnya saya balas “Jadi pak di 309” tapi semangat luntur saat beliau kembali balas sms  dengan isi “309 dipakai seminar, coba cari ruangan lain, mungkin di 310”. Oh Allah, saya yang udah tahu akan sampai UNJ jam 8.15 udah mulai merasakan hawa BT untuk segera mencari-cari kelas kosong ketika sampai kampus. Akhirnya segera saya mengumpulkan arwah sambil menikmati air dingin kamar mandi yang mendarat ditubuh ini. Cukup 15 menit untuk mandi, pakai baju, menyiapkan semua yang akan saya bawa dan jam 05.30 saya berangkat ke stasiun. Ya seperti biasa, saya lebih memilih naik kereta untuk hemat biaya.

Kereta telat 10 menit mengakibatkan saya telat sampai kampus. Sms dan whatsapp teman-teman mulai ramai mendarat di hp dengan isi yang hampir sama yaitu menanyakan “di ruang berapa kuliah statistika?”. Muka teman-teman terbayang di otak, pasti mereka pada duduk di loby selama belum dapet ruangan.
Sabar… sabar… saya yang biasanya  ngedumel kalo sopir metromini ngebut, sekarang malah berdoa biar ini sopir ngebut tanpa ngerem kalo perlu, agar saya cepat sampai kampus.

08.20 saya sampai kampus, turun metromini, segera lari-lari melewatin jembatan penyebrangan, melewatin gedung G,  fakultas bahasa dan sastra, etc. Dengan aura yang tidak indah akhirnya saya sampai fip, buru-buru naik ke lantai 3 untuk menemu teman yang pada duduk ngampar di loby lantai 3, disana teman-teman sudah pada menunggu, tatapan mereka seakan-akan bertanya “kita kuliah dimana ini woy”, tanpa sempet minta maaf ke mereka, saya langsung lari-lari mencari ruangan, dan benar kata orang kalau tidak ada usaha yang sia-sia, terbukti setelah saya heboh mondar-mandir akhirnya saya berhasil menemukan kelas tak berpenghuni di 327, meskipun bukan ruangan plb tapi lumayan lah bisa saya pakai sebentar untuk kuliah statistika. Lcd, kabel, buku absen sudah siap. Tapi… dosen???? Ya, mana ini dosen, saya belum melihat batang hidungnya dari tadi. Akhirnya dengan sabar saya menunggu beliau depan kajur.

Cukup lama saya menunggu hingga jenuh dan memutuskan untuk balik lagi ke kelas, di kelas teman-teman sudah heboh dengan pembicaraan mereka masing-masing, sampai akhirnya jam 09.30 dosen  datang. Ya ampun si bapak, entah apa yang membuat dia datang telat. Posisi meja yang tidak tepat membuat saya harus mendorong-dorong meja agar deket dengan stopkontak, maklum lah dosen ini selalu charger laptopnya ketika menjelaskan materi. Tubuh yang mulai capek saya abaikan ketika saya sadar jika beliau juga butuh kabel rol, tapi kabel rol habis di jurusan, saya sudah memberikan penjelasan ke dosen tersebut dan beliau malah nyuruh saya untuk tetap mencari kabel rol yang tidak terpakai di jurusan.  Lagi!!! saya pun turun ke lantai 2 sembari lari-lari hanya untuk sebuah kabel rol. Alhamdulillah saya mendapatkan ini kabel, meskipun harus memelas ke dosen lain untuk meminjamnya. saya sudah senyum sumringah di bangku seakan siap menerima kuliah pagi itu, tapi senyum saya hanya berlangsung beberapa detik, setelah saya tau bahwa kabel lcd nya rusak, ya saya pun akhirnya ke TU (ke bawah lagi) buat minjem kabel lcd, apesnya, kabel di TU habis dan finally kita kuliah statistika tidak pakai lcd, kuliah buta, dosen hanya ngoceh di depan kita, dan kita hanya bisa menghayal tentang angka-angka itu. Sadar akan suasana kelas yang tidak nyaman, dosen pun mengakhiri kuliah hari itu. Hebat…..!!!! yang sudah naik turun, sudah lari, sudah melas demi berlangsungnya ini kuliah, ternyata kuliah hanya berlangsung 15 menit dan dosen minta ganti perkuliahan hari itu. Kesepakatan dengan teman-temanpun terjadi, kita adakan kuliah pengganti 7 januari jam 10.

Kelelahan ini sedikit terobati setelah saya tahu kalau uas ob itu take home, tadinya saya mau langsung pulang naik kereta jam 2 tapi karena dosen statistik minta untuk menemui dia untuk memberikan tugas sebagai nilai uas, akhirnya saya memutuskan untuk balik ke cikarang jam 4. Setelah dzuhur saya standby di depan kajur menunggu sang dosen, mondar-mandir macam hansip dikajur, longokan pertama beliau lagi makan, longokan kedua beliau lagi memberi tanda-tangan ke mahasiswi lain, longokan ketiga akhirnya saya berhasil menemui beliau, beliau yang lupa meletakkan kertas print-an dimana membuat saya dan salah seorang temen mengikuti beliau yang lagi mondar-mandir mencari kertas printan. Ternyata hari itu juga beliau minta tugas itu di fotocopy, alhasil meskipun hujan, saya tetap ketukang fotokopi pake payung. Dan…. selesailah urusan dengan beliau.

saya menunggu waktu jam 3 sambil buka youtube melihat film 3 hati, 2 dunia, 1 cinta, internet yang tidak lemot dan hujan diluar membuat saya betah di kampus hingga malas untuk balik ke cikarang, saya pun galau hendak naik kereta jam 4 atau jam 6. Setelah bergalau-galau ria akhirnya saya memutuskan untuk naik kereta jam 4 karena kereta jam 6 pasti akan sesak banget. 15.15 saya cabut balik, agak telat saya ke stasiunnya dengan harapan ngga ketinggalan kereta. Pas sampe pertigaan jalan menuju teknik mesin, JENGGG JENGG ternyata disana banjir, saya yang saat itu harus buru-buru ke kemayoran akhirnya dengan tangguh menerobos banjir, ya sama seperti mahasiswa lain yang kayaknya menggunakan kata mau ngga mau, tidak perduli apapun yang terjadi, saka angkat celana hingga sebatas lutut, tas dan sepatu dijinjing, saya jalan pelan-pelan agar tidak masuk got, setiap ada mobil lewat saya coba untuk minggir mendekati got agar air tidak mengenai lutut, maklumlah saya termasuk wanita dengan badan mini sehingga saya lebih dalam terendam air banjir ketimbang orang lain yang badannya tinggi. Alon-alon asal kelakon, oke kata-kata itu berhasil memotivasi saya saat itu dan berhasil membuat saya melewati banjir hingga akhirnya naik metromini 47 menuju terminal senen.

Hujan yang baru reda membuat metromini penuh penumpang, saya sendiri tidak kebagian duduk dan terpaksa berdiri di belakang, metromini melaju seperti biasa, santai saat tidak ada lawan dan heboh ketikan ada lawan, saya dan penumpang lain pun berusaha menyamankan diri di dalam  bus yang tarifnya jauh dekat 2000perak itu. Metromini sudah sampai di cempaka putih yang saat itu juga ternyata lagi terendam banjir, akhirnya saya membaca surat-surat pendek di dalam bus agar metromini yang nekat nerobos banjir tidak mati mesinnya karena kalau sampai hal itu terjadi sudah pasti sang sopir akan menurunkan saya di cempaka putih. Alhamdulillah mungkin berkat ridho Allah juga berkat doa seluruh penumpang juga berkat kepintaran abang-abang menghitung tinggi bus dan tinggi air banjir sehingga berhasillah penumpang metromini 47 melewati banjir di cempaka putih dengan selamat sehat sejahtera mawadah warahmah.

Dan… taraaa….

Sampailah saya di terminal senen, karena tekad untuk mengejar kereta, sampai sana (terminal senen) saya terpaksa harus lari-lari mengejar metromini P11 yang siap meninggalkan terminal dan sudah penuh penumpang itu, untungnya jalanan senen-kemayoran tidaklah macet, turun dari metromini saya merasakan tatapan kereta odong-odong yang sedang menunggu kereta lain lewat, tatapan kereta yang seakan berkata “cepetan ris, lari!!!lari!!!mumpung gue lagi ditahan nih”. Untuk kesekian kalinya saya lari menuju loket yang sepi tanpa antrian, bener aja pas banget kaki kanan naik kereta, itu kereta sudah menyalakan klakson dan siap melaju kencang, saya pun segera mencari tempat duduk yang kosong, Alhamdulillah dapet duduk dan keburu juga naik kereta, rasanya capek banget harus lari-larian tadi.

Di kereta suasana seperti biasanya, ada orang yang diem aja karena ngga ada temen ngobrol contohnya saya, ada yang heboh ngerumpi dengan genk-nya (ya maklum saja, kereta api local menuju cikampek ini hanya berangkat di jam-jam tertentu, sehingga kalau orang yang setiap hari naik ini kereta biasanya sih  memiliki genk tersendiri) , ada juga yang sok akrab berbincang dengan orang disebelahnya. tidak terasa kereta udah sampai stasiun cikarang, satu stasiun lagi saya turun, dan ritualnya sih kalo sudah sampai di stasiun ini, saya selalu sms babeh minta jemput.

“pak, riris udah di cikarang”, sms saya ke babeh, dengan harapan di bales “ya” sama beliau.
Tapiiiiiii SALAH, kali ini kurang beruntung. “iya, naik angkot ya mbak, ujan, bapak males, jalan becek”
Woooooowwww babeh… aku capek banget hari ini dan tega nian dirimu *teriak dalam hati sambil hembuskan nafas*

Sempet setan berbisik di telinga gue “makanya jangan kelamaan jadi jomblo, nyaman banget hidup sendiri, Punya pacar juga perlu kali, kalo babeh lo ngga bisa jemput, terus sekarang lo mau minta jemput siapa?? Tukang ojek kudu bayar, sopir pribadi punya mobil aja ngga. Emang enak…” halah…. saya jadi ngomelin diri sendiri. Dengan kelapangan hati saya meng-iya-kan perintah babeh.

Badan capek, ngantuk, laper, dingin, sepi, semuanya deh berasa banget malem itu. Di angkot pun penumpang hanya diam-diaman karena tidak saling mengenal. Akhirnya saya sampai rumah dengan selamat dan seribu keluh kesah di hari ini 21 desember 2012. 

Hari ini terbukti banget kalau issue-issue di luar sana tidak benar mengenai kiamat besar, tapi benar mengenai kiamat kecil, ya kiamat versi riris.
Semoga ada hikmah yang bisa diambil dari cerita diatas….
Ya kalau pun tidak ada hikmahnya, coba deh dipikir-pikir lagi, yakali ada hikmahnya cuma kalian kurang teliti nyarinya.
Tapi kalo benar-benar tidak ada hikmahnya, ya semoga anda tidak menyesel ya karena sudah membaca tulisan ini.
Nah kalo tidak ada hikmahnya dan nyesel baca tulisan ini, itu berarti anda sensi dengan saya.
Sampai jumpa.  Terima kasih

Cinta Yang Bersyarat

Cinta yang bersyarat mengantarkanku ke ujung jalan ini
Lalu memaksaku memilih jalan yang kejam
Cinta yang bersyarat menjadikan ku enggan melihat hati
Lalu enggan bertanya pada hati dan enggan mengikuti kata hati
Cinta yang bersyarat membuatku takut untuk melanjutkannya
Membuat si logika selalu bertentangan dengan hati dan memenangkan pertempuran dengan bengisnya
Cinta yang bersyarat selalu berhasil membuatku angkuh
Semua ini tentang ras, tentang pendidikan,  tentang latar belakang keluarga, tentang kehidupan
Cinta yang bersyarat seakan memandang bengis kejujuran hati
Lalu  mengabaikan rasa, mengabaikan kenyamanan, dan mengabaikan kesetiaan.
Bertahun-tahun cinta yang bersyarat ini  masih dikuasai si logika
Hingga ia masih mampu berdiri tegak, masih sanggup mengubur semua isi hati, masih bisa tak mendengar semua kata hati
Terlampau lama cinta yang bersyarat ini bertahan dan terlanjur ku pilih, hingga sudah semakin jauh melangkah
Aku pergi dengan keangkuhan, dengan omong kosong,  dengan logika yang kubanggakan, dan dengan ketidakbenaran sejati
Pergi meninggalkan sesuatu yang (mungkin)  berharga
Maaf tuan karena cinta ini akan selalu bersyarat.