Ramadhan sudah berjalan 15 hari dan
selama itu saya mendapat mimpi yang membuat saya lelah, membuat saya bingung
menafsirkan arti, dan membuat saya takut untuk tidur tiap hari. saya bukan
mimpi tentang hantu, bukan mimpi dicabut nyawa, bukan mimpi dapet adzab
kubur, dan bukan juga mimpi dikejar 1000 anjing. Mimpi saya sederhana, sederhana
banget sebenernya, tapi menjadi tidak sederhana karena saya memimpikan orang yang
pernah sangat berarti di hidup saya.
Layaknya manusia pada
umumnya saya juga pernah merasakan “kasih sayang” dari kaum adam seusia saya yang tidak ada hubungan darah dengan saya. Kami pernah saling menyayangi juga menyakiti,
saling jujur juga bohong, saling menatap juga acuh, dan saling-saling yang
lainnya dalam hubungan yang berlangsung cukup lama bagi saya. Hingga suatu hari datang
rasa lelah dan saya mengajak dia berhenti melakukan “saling-saling”, akhirnya
malam itu kami sepakat untuk menjalani dan menikmati hidup masing-masing.
Awalnya tidak mudah untuk terbiasa
tetapi menjadi mudah karena saya yakin bisa. Seperti proses menyayanginya yang cukup
lama, proses mengabaikannya pun membutuhkan waktu cukup lama. Hingga detik ini
pun saya masih sedang terus belajar untuk menjadi dewasa karena hal ini.
Tapi saya belum mengerti mengapa selama
ramadhan tiba-tiba saya memimpikan dia, rasanya hati lelah selama 15 hari mimpiin orang yang sama apalagi orang itu pernah
berarti dalam hidup saya, orang yang pernah mengisi hari-hari saya, dan orang yang sudah diabaikan. Walaupun saya sudah berdoa sebelum tidur dan doa pas shalat
biar dia tidak datang di mimpi saya tapi sayangnya saya masih harus menikmati wajahnya
di alam mimpi, semoga mimpi di esok hari tidak ada dia lagi.
Ini proses yang harus saya jalan dan ini pasti pengalaman berharga yang akan membuat saya semakin dewasa. Tapi ini
benar-benar melelahkan.
Saya sudah
mengabaikan rasa
Tapi dalam
sekejap menjadi teringat semua
Kala mimpi
datang dan saya tak mengerti makna
Akhirnya lelah
yang terasa